Pancaran Energi Tubuh 7/5/25
Dada terasa sesak tembus kebelakang, jengkel dan berdebar. Pikiran selalu kalut karena setelah sampai di rumah ada sesuatu pemicunya. Apakah itu pantulan dari dalam tubuh atau realita yang kita saksikan setelah sampai dirumah? Di dalam pikiran ada perasaan tidak senang karena istri tidak perhatian kepada kita. Dia bahkan sibuk menelpon tanpa menyadari bahwa kita sudah ada didekatnya.
Dia menelpon sampai bermenit-menit didepan kita. Padahal apa yang mereka bicarakan bukanlah hal-hal yang penting. Seakan-akan mereka tidak merasa bersalah dan terus melanjutkan telponannya. Padahal menurut hemat saya menelpon keorang lain yang bukan mukrim sebenarnya tidak boleh terlalu lama. Apalagi dalam telponnya terkadang bercanda yang tidak perlu. Kita orang islam dilarang berdua-duan dengan yang bukan muhrim karena yang ketiganya pasti syetan.
Seorang istri harusnya menyadari kalau suaminya sudah datang. Harusnya menghentikan telponannya saat suami datang. Setelah suami datang dia mengecilkan telponnya yang tadinya lenpeker sekarang diperkecil. Suami siapa yang tidak jengkel kalau sudah seperti itu.
Setelah lama menelpon rupanya belum sadar juga yang dia lakukan. Bukannya melayani suami tetapi justru dia yang mau dilayani. Harusnya dia yang siapkan makanan tetapi justru dia yang bertanya tentang makanan. Saya berusaha menetralkan pikiran dan perasaan karena takutnya nanti berperasangka buruk. Sementara kami paham bahwa perasangka itu adalah dosa.
Kami selalu berbaik sangka karena persangkaan kita boleh jadi akan menjadi nyata. Jadi pikiran selalu kami giring kehal-hal positif saja. Setia ada hal negatif kami langsung menkenselnya. Saya berusaha menutupnya apabila muncul. Pikiran kami selalu ganti ke yang positif.
Ketika hati dan pikiran berpikir negatif bisa menyebabkan tidak berpikir jernih dan akan mengundang hal-hal negatif yang lain. Kerja tidak bisa maksimal, ketika mencari uang maka susah untuk mendapatkannya.
Realis pikiran negatif dengan berhenti sejenak. Keluarkan pikiran negatif itu bersamaan keluarnya napas. Tarik napas, tahan dan lepaskan. Fokuslah kepada apa yang ingin anda dapatkan. Lupskan pikiran negatifnya. Berjalanlah terus dan jangan berhenti
Selamat berpikir positif dan fokys kepada tujuan
Komentar
Posting Komentar